Rabu, 11 September 2013

Jawaban keraguan

Ini mungkin tentang aib seseorang, well di setiap aib adalah cobaan dan di setiap cobaan akan ada hikmahnya.
Kisah ini berawal dari kisah yg sangat sempurna, sebut saja kisah jainal dan rasti. Dua orang yang tumbuh dengan cinta yg amat hebat diantara keduanya. Mereka bagaikan pertandingan sepakbola dan komentator selalu lengkap kemanapun acaranya.
Orang memandang mereka cinta sejati, cinta yg saling melengkapi, cinta dua orang gila yg saling mencintai dan menggilai. Mereka tidak pernah terlihat terpisah bahkan satu jam pun, saat terlihat diluaran.
Suatu hari cinta yg tak terkalahkan oleh apapun itu mendapatkan ujian semester tiga.
Jainal adalah pengalaman pertama cinta terbaik rasti, begitupun rasti adalah pengalaman pertama cinta terhebat jainal. Setan menyela di suatu malam sunyi mereka berdua. Jainal dan rasti kehilangan kendali atau kah setan yg mengendalikan segalanya.
Bulan berikutnya Rasti berbadan dua *pergi tamasya ke binaria .... Pulang pulang ku berbadan duaaa....*
Alah malah nyanyi, lanjut.
Pengalaman pertama bagi keduanya itu membuat mereka kebingungan dan menyalahkan satu sama lain.
Ujian itu seperti halilintar yg menyambar angin pantai syahdu di sore hari, kekuatan cinta mereka sebenarnya sedang di uji.
Jainal yg semakin hari berubah semakin dingin, ia ingin pergi tapi tak bisa pergi karena ia tak terbiasa meninggalkan tanggung jawabnya, apalagi untuk wanita yg sangat ia cintai.
Rasti semakin hari semakin mengeluh, ia tersadar satu hal, lelaki yg benar benar mencintainya tidak akan mungkin menyentuh dan merusak wanitanya. Dan dalam lamunannya dia berfikir keras dan menangis, mungkin kah jainal, lelaki pujaannya itu hanyalah orang jahat yg tega menanamkan benih di rahimnya.
Suatu hari keduanya bingung, calon anak pertama ini harus di apakan? Apakah harus di tetaskan sehingga jainal menjadi ayahnya, ataukah digugurkan namun Rasti tidak mau.
Malam panjang itu jadi perbincangan keduanya mencari titik terang.
Jainal : menjadi ayah itu bukan perkara mudah, aku belum siap sayang benar benar belum siap untuk masa depan anak ini nantinya. Bahkan aku pun belum mendapatkan masa depanku, masa depan kita. Aku benar benar tidak mau semua terlalu cepat sayang, aku mohon kamu mengerti
Rasti : aku tahu, aku hanya takut, aku takut semua ini akan menyakitkan, aku tidak mau membunuh apalagi membunuh anak dirahimku sendiri.
***
Percakapan malam itu berakhir tanpa titik terang. Suatu hari kemudian rasti mendapatkan pencerahan. Bahwa sebelum janinnya ditiupkan nyawa, dan masa depan suram kelak anaknya nanti dia berfikir untuk melakukan aborsi.
Esoknya dia menemui jainal, dan dia berkata penuh kelembutan "sayang, sebelum janin ini di hembuskan ruh oleh tuhan, sebelum aku meratapi masa depannya kelak jika ia lahir, aku sudah siap sayang, aku tidak ingin nantinya ia lahir dengan sejuta malu di muka kita"
Jainal tersentak, ia tau aborsi akan sedikit menyakitinya. Lantas jainal memeluk rasti, dengan sangat erat tanpa menjelaskan jawaban iya atau tidak atas pertanyaan rasti. Jainal hanya berkata "aku cuma takut terjadi apa apa sama kamu, aku sayang sama kamu"
Rasti : aku baik baik saja, aku berjanji akan baik baik saja demi kamu sayang.
Ini cuma ujian bagi mereka yg tersentuh tangan syaitan. Semuanya akan berakhir baik baik saja.
Udah gitu aja ceritanya :)
Rasti mungkin ragu dengan jainal, bahwa laki2 yg paling iya cinta adalah yg paling jahat karena merusak hidupnya. Tapi ternyata tidak, tidak ada yg salah dengan jainal, tidak ada yg salah jg dengan pilihan rasti. Laki laki yg mungkin jahat, tidak, dia berbeda, dia berfikir ke depan dan dia sangat bertanggung jawab. Perempuan yg rusak hidupnya bukan karena kesalahan laki lakinya, tapi perempuan yg tidak berfikir maju dan merenungi masalahnya bukan menyelesaikannya.
Kisah ini bisa terjadi pada siapapun, termasuk anda yg membaca ini. Maka dari itu STOP membicarakan kejelekan orang lain jika kita tidak memaknai keadaan sesungguhnya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar