Sabtu, 07 Desember 2013

Aku atau Ambisimu

Siapa yang salah? Aku? Kamu? Cinta?
Aku mungkin egois, entah rasa apa ini semua aku tidak pernah mengerti, yang harusnya terjadi kamu selalu buat aku. Bukan ingin melarang atau mengekang, tapi bisakah itu semua, kebanggaanmu, kegiatanmu, ambisimu, tidak lebih kamu cintai daripada aku. Aku cemburu?! Iya jelas aku cemburu !!!
Bisakah kamu mengerti, jika memang kamu membanggakan dirimu dengan segala ambisimu, lalu aku apa ? :(
Hobi mu tidak akan pernah menjadi hobi ku, kita berbeda. Dan haruskah perbedaan itu mengalihkan cinta diantara kita?
Aku benci menjadi sama denganmu, karna aku justru cuma mendapat pahitnya. Kamu dengan dirimu, bisakah tidak mengalihkan cintamu buat ku. Yang aku rasa semua aktifitasmu hanya menghalangi kamu denganku.
Kenapa kamu harus lebih bangga dengan ambisimu, sementara aku terus terus membanggakanmu? Hah ngga adil buat aku.
Tai
Kamu boleh jadi apa saja, bisakah kesombonganmu itu tunduk dihadapan cinta? Kamu pikir aku bangga? Aku bahagia?
Ketika aku mengucapkan selamat malam tanpa balasan, rindu tanpa tanggapan, bawel tanpa tindakan, kamu pikir jika semua itu hilang semua itu nggak pernah ada lagi kamu akan merindukannya? Merindukan aku? Hah , aku rasa tidak akan pernah.
Jangan buat aku berfikir untuk pergi dari kamu aku mohon ....
Tunjukanlah bahwa cintamu buatku lebih daripada cintamu dengan ambisimu, hobimu atau kesombonganmu. Aku bosan, aku jenuh dan aku gak suka.

Selasa, 03 Desember 2013

tidak pernah ada cinta yang kuat


jika kalian berfikir cinta itu nyata, manis, kuat, selama kalian saling memiliki. aku pun berfikir demikian, ketika manisnya cinta masih seperti baterai hp yang baru penuh terisi. ya, cinta memang pedas yang tertunda. ketika awal awal pacaran adalah masa masa penjajakan dan pencocokan, ketika itu semua kesalahan pasangan seolah memiliki undang2 kewajaran tersendiri, sehingga mudah sekali dimaklumi.
taukah kamu, ketika kamu terus dilepotin tai kotok lama lama kamu keheul karena bau, geuleuh, iyuk. sama ketika keseringan kamu dilupakan atau diabaikan, ketika kamu merasa kamu bukan lagi yg dia pentingkan, ketika semua tidak semanis pada awalnya, yg apapun dia lakukan demi kamu. ketika yg dia pikirkan adalah menyingkirkanmu untuk kepentingannya, bukan melibatkanmu. ketika semua itu terjadi berulang kali, mka kamu akan keheul pada waktunya.
ketika kata katanya tidak semanis dulu, ketika hanya ada gugup "aku kamu", ketika dia mengatakan sayang hatimu berdebar, kini menghilang yang dia gantikan dengan "gue elu" "aing sia", ketika semua terasa hambar, ketika yg timbul hanya bentakan, ucapan kasar, masa bodo, maka kamu akan jenuh pada saatnya.
seperti itulah kita, aku tentunya yg merasakan. sabar yg tak pernah kamu sadari, yg hanya memunculkan betapa arrogannya aku pada akhirnya dimatamu. semua tentang rasaku ini menguatkan keyakinanku, aku rasa cinta kita akan selalu kuat jika aku selalu bisa mengimbangimu, ternyata tidak seperti itu. semua menjadi tikusruk pada waktunya. aku terlalu jenuh, terlalu bosan, bahkan rasanya ingin menyerah. untuk bertahanpun aku tidak yakin lagi. mengimbangimu, adalah hal yg tidak akan pernah aku capai dengan baik. menerima sifatmu, sikapmu, watakmu, tanpa mengubahnya, aku kewalahan.
awalnya, kita yakin kalau aku lahir untukmu, kamu lahir untukku, sepanjang aku menjalaninya sampai saat ini, aku akhirnya berfikir, mungkinkah aku terlahir untukmu sementara aku tidak sepertimu, begitupun kamu.
aku, dengan semampuku, dengan kesabaranku, aku selalu memberikan yg terbaik bukan, mencoba mengimbangimu dalam hal apapun itu aku mencoba menjadi yg terbaik buatmu.
kamu, dengan segudang ambisimu yg perlahan menghancurkan kesabaranku. lama kelamaan kamu mulai menunjukkan semua wujud aslimu. apakah sayangmu selama ini hanya pura2? jika begitu, berhentilah, tidak ada yg memaksamu.
aku menemukanmu, mengenalimu, mencintaimu, menyayangimu, bertengkar denganmu ....
sampai saatnya ketulusanmu sirna.
hmmm :')
kamu tau sayang, apa yg berubah dari diriku terhadapmu, adalah bergantung padamu.
bukankah aku selalu memperlakukanmu dengan baik.
semua perhatianku tepat pada tempatnya, aku memberikan perhatian kepadamu bukan hanya dengan perkataan atau pesan singkat yg semua orang bisa lakukan jika mau. aku memberikannya bahkan tanpa kamu minta, tanpa harus banyak berbicara. tahukah kamu ketika aku hanya berbicara banyak, saat itu aku tidak benar benar memberi perhatian, sesungguhnya aku sedang meminta kepekaanmu, bahwa aku juga ingin diperhatikan.
apapun yg kamu lakukan aku tidak pernah punya hak apapun, ketika kamu mengatakannya , hatiku berharap itu untukku, demi aku, ternyata tidak pernah, semua hanya sesuai ambisimu dan isi kepalamu.
cinta memang membingungkan, keyakinan bahwa selama ada kita, cinta itu akan kuat salah besar ketika justru kamu semakin membuat cintaku buatmu melemah. :')
cinta cinta cinta, seandinya kamu semudah yg dibayangkan, akan kah ada cinta yg sempurna?

rome juliet ? keduanya mati

habibi ainun? habibi duda karna ainun meninggal dunia kemudian hari

sherk ratu viona ? abadi dalam kutukan

siti nurbaya? apalagi
jadi jika cinta itu kuat, seperti apa?
mereka pasangan hebat yg mau mengambil resiko demi kisah cinta agar terkesan kuat. kita?
jadi, bagaimana cinta kita besok, jika aku sudah dulu menyerah dengan dirimu hari ini?!

Minggu, 06 Oktober 2013

Cintai diri sendiri

Kalo lo pikir cinta lo yang terbaik tapi hati lo masih kepikiran orang lain, lo yakin itu cinta lo.
Lo terus berusaha bahagia dengan pilihan lo, di balik rasa sakit yg lo rasa, dibalik orang yg gak bener bener cinta lo. Lo gak harus sakit untuk cinta seseorang, lo ga harus bertahan dengan seseorang yg hanya bisa nyakitin elo, mikirin dirinya sendiri, bahkan gak niat sedikitpun ngebantuin urusan lo.
Lo gak pantes idup ama orang egois, itu cuma nhebikin lo dan ngebentuk lo jadi pribadi yg egois juga nantinya. Kenapa lo gak urusin urusan lo dulu, kenapa lo terus mntingin urusan orang yang bahkan gak pernah perduli urusan lo.
Lo harus bijak sama hidup lo sendiri, lo pilih dia karena pengen hidup sama sama kan, bukan hidup untuk dia tapi hidup untuk lo berdua. Lo udah kaya pembokat tau gak sih, urusan lo semua lo tinggalin. Demi dia yang bahkan cuma basa basi busuk nanyain kabar urusan lo.
Harusnya lo sadar, sayangi diri lo sendiri. Sekarang lo bangkit, lo pergi, lo hidup untuk hidup lo sendiri.
Dunia sekali, cukup hidup dengan orang bodoh sekali, dan sakit dengan satu orang aja. Lo berhak bahagia. Bareng temen temen lo disana yg sekarang ngarep lo datang nemenin dia berbagi segala hal tentang lo, tentang temen lo.
Hidup itu luas. Lo harus merasa diri lo berharga, pergilah jalanin hidup lo. Pergi cari waktu lo.

Tentang

Aku bingung, harus apa, apa yang harus aku tuliskan, untuk siapa dan siapa yg harus aku tuliskan.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Mencintai (dalam diam)

Kamu tau hal apa yang paling membuatmu sakit, adalah melihat orang yg kamu cintai malah mencintai orang lain.
Seperti ini misalnya.
Katrin, sebut saja nama yg kuperankan itu.
Ketika kamu mencintai seseorang, menyukainya melebihi rasa suka yg tidak biasa. Melihat seseorang yg kau suka di depan mata, dapat kamu rasa, dapat kamu sentuh, tapi kamu tak punya daya bahkan untuk berbicara kepadanya.
Seperti aku.
Dulu sebelum rasa ini tumbuh dengan suburnya, mengakar dan bahkan tidak bisa aku patahkan cabang cabangnya, aku menganggap dia sosok yg biasa sosok yang sama sekali tidak menyentuh hatiku.
Dia pendiam dan biasa saja, tanpa aku sadari kita mulai terbiasa dekat, melakukan segala hal tanpa batas, dalam ikatan persahabatan dari yg kurasakan. Entah aku tidak tau apa yang dia tafsirkan dari kedekatan ini karna aku menganggapnya hal biasa. Waktuku bersamanya ternyata tidak seperti yg aku harapkan.
Aku dan dia melakukan segala hal yg tidak kusadari dengan hatiku, aku biasa saja. Hal hal kecil yang akhirnya jadi kebiasaan. Aku memang sudah punya pacar saat itu, meskipun sedang long distance relationship, bukan lali duwe relationship. Maka dari itu aku menjaga diriku agar setiap lelaki yang dekat denganku cukup sebatas sahabat. Ya, aku memperlakukannya sebagai sahabat dengan sangat baik.
Setiap pagi , siang, malam, tidak ada yg ku lewati tanpa dia. Pagi pagi dengan jarak kos berbeda, aku sudah di jemput untuk kuliah. Siang sepulang kuliah sewaktu ngerjain tugas, dia nongol di sosmed dan berbagi apa saja yg menurutku hal gak penting pun dibicarakan. Malamnya masih sama harus smsan sampe aku tidur. Perhatiannya itu, yang aku rasain perhatian biasa. Kadang aku masih teringat, jika malam telah larut dan aku masih terjaga, masih berkomunikasi dengan dia lewat sms atau chatting, dia akan bilang "aku tidur duluan ya, soalnya kalo aku nggak ketiduran kamu pasti nggak bakal cepet tidur, tidur gih udah malem, besok sambung lagi kan bisa"
Hal kaya gitu aku anggap semua orang bisa mengatakannya padaku, tapi setelah tanpa dia aku sadar, saat itu memang cumn dia yang mengatakan itu.
Pernah suatu ketika dia mengirimkan emot titik dua bintang (:*) emot cium yang aku gak ngerti maksudnya apa tapi dia bilang, " oh itu salah pencet :p"  benarkah itu salah pencet? Dan aku membenarkannya.
Suatu hari aku belum makan, aku memang sering jalan dengan anak laki laki, aku hanya menganggapnya sebatas teman atau sahabat. Dia memaksaku makan, dan menemani aku makan tanpa rasa bete diwajahnya yg sebelumnya dia bilang." kamu udah makan belum?... (aku jawab belum) ... Eh kamu makan dulu yah, aku udah makan kok, gapapa aku temenin minum doang soalnya aku udah kenyang, kamu makan yah nanti sakit. Aku tungguin kok" dan kata kata itu, setelah dia gak ada, aku baru sadar, bahwa memang cuma dia yg mengatakan itu, seperhatian itu dan bodohnya aku menganggapnya hal biasa.
Ketika aku nggak tahu apa yg menyebabkan dia pergi, apa yang menyebabkan dia menjauh, aku benar benar merasa kehilangan, kehilangan orang yang selama ini ternyata menghujaniku dengan banyak perhatian. Dia mungkin tak pandai mengungkapkan dengan kata kata. Tapi aku yang bodoh untuk tidak peka atas perilakunya selama ini terhadapku.
Kemudian seseorang datang padaku dan memberitahuku segala hal yang membuatku tersadar.
Dia bilang : " kamu tahu, aku yang paling dekat dengan dia belakangan ini, semua hidupnya tentang kamu, aku buka hp nya semua isinya pesan pesan dari kamu, nggak ada perempuan lain, di sosmednya dia chatting cuma sama kamu, komen cuma sama kamu, dan setiap hari setiap ada tugas dengan teman teman dia selalu memasukkan kamu, kamu tidak luput dari alasan dia bahkan untuk sekedar ngopy tugas, atau jilid tugas, semua dia lakukan dengan kamu, dia nggak pernah bonceng cewek sebelumnya dia cuma berani antar jemput kamu doang padahal kos kalian gak searah, malam minggu yg lalu seseorang bilang kalian akan pergi berdua, apa kamu gak peka? Apa kamu anggap semua yg dia lakuin selama ini hal biasa?"
Aku cuma menjawab, aku menganggapnya sahabat, aku mungkin jahat karena nggak peka akan semua perhatiannya.
Dia lanjutkan bicaranya "ada sebagian laki laki yang pandai bicara dan merangkai kata kata untuk nunjukkin perasaannya, tapi ada sebagian lagi yg mengungkapkannya lewat perhatian yang tulus, kaya dia ke kamu, sayangnya kamu kurang peka."
Yah, dan aku menyesali segala waktu yang aku buang hanya untuk tidak menghargai perasaan dan perhatian orang lain. Aku nangis, aku menyesal, aku benar benar kehilangan aku sadar dan aku tau aku akhirnya jatuh cinta, dan aku tau aku salah aku tidak pantas jatuh cinta padanya setelah dia pergi ketika aku baru sadar dia sangat berarti.
Aku ingat suatu hari, dia memintaku menemaninya, jalan jalan malam minggu yang cuma orang pacaran aja lazim menjalaninya. Ketika aku meminta pulang karna waktu sudah mulai malam, dia menahanku halus dengan bicara "nanti yah, masih jam 10, .... (awan sudah mulai mendung, tapi dia bilang) nanti yah, kan belum hujan, kalo hujan asik" aku tak pernah tau apa maksudnya, dan malam itu aku dan dia pulang, di motornya, aku memeluknya erat, malam itu ... Mungkin dia merasakan pelukanku dibelakang tubuhnya yang wangi yg kini semu untukku. Aku ingat, bahwa malam panjang itu aku memeluknya untuk terakhir kali, aku merasakan tubuhku sangat dekat dengan hangat tubuhnya untuk terakhir kali. Andai aku punya satu waktu lagi tuhan, satu kesempatan lagi untuk benar benar memeluknya, aku akan memeluknya sangat erat dan menatap ke matanya, lalu aku akan bilang, aku menyesal, aku sayang sama kamu, dan setelah itu sudah cukup untukku hidup dengan tenang.

"Kini aku cuma bisa menikmatimu lewat mimpi, lewat lamunan, dan lewat ruang intermezzoku. Aku sering melihatmu, melihat kita yang dulu, waktu kamu menarik tempat dudukku dan menyilahkanku seperti putri, waktu kamu menaruh dagumu di bahuku di tempat dudukku dan menyaksikanku menulis, waktu kita bercengkrama dengan teman teman didepan pintu kelas dan aku mengacak acak rambutmu lalu kamu merapikannya dengan gaya sebal kamu, waktu kamu sering melontarkan lelucon lelucon lucu, waktu kamu memotongkan mangga buatku, waktu kamu menatapku didepan gerbang kos ku, waktu aku mencium wangimu, waktu aku melihatmu sakit, waktu kamu menemaniku ke atm, waktu kamu bilang kamu disini aja temenin aku, waktu semua waktuku habis hanya untuk bercengkrama denganmu. Aku rindu kamu, aku kehilangan kamu, aku masih punya hutang sama kamu, aku bahkan selalu memberi ucapan di hari ultahmu, aku akan selalu mencoba untuk mengungkapkan rasa minta maafku lewat apapun itu. Kamu mungkin sudah menemukan cintamu, menemukan hidupmu, aku juga ingin pergi dari semua rasa bersalah ini terhadapmu, antara jadi temanmu atau tidak mengenalmu sama sekali, asalkan kamu berikan satu kesempatan untukku bicara, beri kesempatan aku sekali saja buat peluk kamu erat sekali saja, dan bilang aku minta maaf dan aku sayang kamu. Setelah itu cukup, kita pergi ke jalan masing masing, aku akan rela setelah itu jika harus tidak mengenalmu sama sekali. Andaikan ada kesempatan itu aku takkan menyia nyiakannya. Semoga kamu mendengar ini, semoga kamu mengerti. Jangan membuatku terjebak dimasa lalu suatu saat nanti :') aku tau kamu orang baik, berbahagialah selalu kamu dan kehidupanmu, jika kesempatan itu tak pernah ada, maka katakanlah, aku memaafkanmu dan jadilah teman biasa untukku, jadilah kamu yg dulu, anggap saja semua tidak pernah terjadi. Aku akan menerimanya. Terimakasih ""

Minggu, 29 September 2013

Seseorang disampingmu

Dalam suatu hubungan anggaplah aku adalah kamu. Aku yg ku sebut dalam cerita kali ini.
Mencintai memang sakit, begitulah kata orang. Pernahkah kamu sejenak membalikkan pandanganmu pada seseorang yg jadi kekasihmu saat ini, lalu perhatikan wajahnya, matanya dan kemana arah pandangannya? Lihatlah olehmu, saksikan diam diam matanya, jika ia sedang bicara, perhatikan apa yg ia ucapkan padamu, dari hati kah atau sekedar memecah keheningan diantara kalian?
Aku pernah mencintai seseorang, dari beberapa orang. Aku merasakan banyak perbedaan dari mereka lelaki lelaki yg pernah aku jajaki cintanya.
Aku pernah merasakan benar benar seperti anak kecil, polos dan apa adanya. Pada seseorang itu, aku benar benar hidup untuk diriku sendiri, betapa tidak. Aku selalu dimanjanya, semua keinginanku, aku mendapatkannya. Aku selalu meracau sana sini, menjadi diriku, berdandan berpakaian semauku, membuat lelucon dan cerita cerita konyol yg mungkin sangat garing. Tapi seseorang itu tertawa, mengerti, mendengarkan, setidaknya dia memberikan respon yg membuat aku terasa benar benar didengarkan dan dia menunjukkan bahwa dia excited dengan celotehan ngawurku. Dia mengalir dalam alur cerita yg kubuat sendiri, dia tidak pernah memiliki jalan lain, dia hanya menurut dan memerankan tokoh yg aku inginkan. Tahukah kamu bahwa aku tidak pernah benar benar sadar akan kesediaannya menjadi bantal saat aku lelah, menjadi pendengar saat aku marah, menjadi penurut saat aku memberontak. Tahukah kamu, bagaimana bisa kamu memegang peran dalam tokoh orang lain sementara orang lain tersebut sesungguhnya bukan pemeran yg cocok, dan bisakah kamu mengendalikan cinta dengan sebelah pihakmu? Aku menghujaninya dengan tuntutan, dia menghujaniku dengan cinta. Sakit, karena aku harus menyadarinya sekarang setelah semua keadaan berbalik.
Aku bertemu seseorang yg lain. Well, dia ganteng, baik, maha tampan yg berhasil ku miliki bahkan aku mencintainya. Aku bertekuk lutut mencintainya, memujanya seperti pangeran yg datang memperbaiki nasib gadis desa sebagai rakyat biasa. Aku rela bahkan menjadi tapakan kakinya dan melindunginya dari tanah becek yg mungkin akan mengotorinya. Tahukah kamu, aku sebenarnya menderita, aku rela menjadi apapun untuk menjaganya, sugguh sangat tidak pantas aku melakukannya. Bukankah wanita seharusnya jual mahal, jaga image dan sebagainya. Aku buta, aku terlalu memujanya, bahkan aku rela menghabiskan seluruh waktuku untuknya, seperti operator all shift, pagi hingga malam. Tetapi pengorbananku akhirnya dikhianati, maha tampan itu berubah jadi maha penghianat. Bahkan dia bukan seseorang yg menyenangkan, dia dingin, cuek, acuh, angkuh, dia hanya mengeluarkan kata kata penghibur pemecah suasana, dia selalu memandangku salah, semua yg kuakukan salah, dia hanya marah kadang diam, dia bahkan hanya mentertawakan apa yg menurutnya lucu, ketika aku mulai bercerita, suatu sistem ditelinganya otomatis menutup pendengarannya, dia bahkan menguap saat aku bercerita, dia tidak pernah benar benar mendengarkan. Dia hanya menganggap dirinya hebat, lebih hebat dari aku.
Bukankah cinta itu saling menghargai dan memiliki, cinta bukan untuk adu kehebatan, justru jika salah satunya lebih baik, dia akan mengatakan selamat dan bangga.
Aku salah, aku ingin aku bercerita dan seseorang hadir mendengarkan, begitu sebaliknya.
Cinta, bukan hanya untuk mengisi kekosongan, mengambil daya guna pasangan, uang, seks, atau pengkhiatan mungkin.
Cinta itu kejujuran, saling mendukung dan menopang satu sama lain. Cinta tidak pernah egois, cinta selalu memaafkan, cinta selalu saling membanggakan bukan menjatuhkan.
Cinta bukan hanya air mata atau tawa saja, cinta selalu berbaur saat keduanya datang, saat sedih atau saat bahagia.
Cinta akan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan caranya. Karena apa yg kamu lakukan karena cinta, semua tidak akan membuatmu menderita. Cinta itu indah bagi mereka yg saling menghargai kehadiran cinta diantara sela sela mereka.

Rabu, 25 September 2013

Segala hal

Cinta itu apa sih?
Hidup dengan cinta yg bahkan aku tidak mengerti perihal apa cinta itu, seperti apa dicintai dan bagaimana mencintai.
Mungkinkah seperti ini mencintai itu? Dengan selalu menjadi yg kedua, tidak pernah merasa menjadi prioritas utama dalam hidup seseorang yg bahkan sedang bersamaku. Bodohnya lagi, aku menikmatinya, menganggapnya hal biasa.
Tidak akan ku artikan cinta seperti itu, semoga waktu mampu menyadarkanmu tentang keberadaanku, tentang aku yg selalu ingin bersamamu, tentang aku yg ingin mengetahui segala hal bersama kamu.
Sekarang, aku sangat takut kehilanganmu, sekarang aku hanya butuh waktu dan tempat indah tanpa ada sedikitpun jarak bersamamu. Sebelum aku pergi, sebelum kita berpisah, yang mungkin jadi ancaman terberat sepanjang hidupku.
Tetaplah menggandeng tanganku, dan memelukku, karna aku suka pelukanmu.

Selasa, 17 September 2013

LAKI LAKI PEMUJA

Ih sumpah gue gedek banget liat kelakuan laki gue. Aaaaaarghhh padahal sih udah jadian ama gue. Awal awal jadian aja udah masih aja GENIT SAMA MANTAN !!!
Cuihhhhh banget astagaaaa. Dari masih ngontek si V Sampe ketemu si KIMCIL. Kalo liat cewek cantik tuh kayaknya gatel banget buat ngga GENIT.
Dari janjiin datengin ultah MANTAN, masih sayang ama si SIPIT ampe masih nyari tau kabar, ama seruntutan cewek cewek yang di panggil NENG, NTHA, ZIL, apalah entah. Sampe yg paling parah kegoda SUSU GEDE nya si KIMCIL di puncak.
Kurang sabar apalagi coba gue tuh ya? Ini juga baru tau kelakuan aslinya. Entah sekarang dia masih jadi pemuja wanita ataukah udah taubat. Mungkin saja taubat di depan gue doang. BUKTINYA ......
Ada sepersekian kontak BBM yg terpaksa dihapus karena ternyata itu kontaknya MANTAN. Entah deh mungkin masih ada banyak rahasia dia. Yg paling nyesek adalah waktu surprise party ultah doi ke 19 si VENY ngerusak acara gue, ANJING BANGET ANJING!!! Gue bawa tart, surprise pake lilin, pagi pagi buta waktu yg tersayang lagi asyik tidur, terus doi seneng liat gue. Belum potong kue tu manSETAN telpon, ANJRIIIIIIIIIIIT MONYEEEEEEEETTTTT, acara gue diganggu tu manSETAN gak tau MALU :'( NYESSSEKKKK NYEEEETTTT. AWAS AJA ELU NGERUSAK ACARA GUE LAGI SAMA LAKI GUE PAS ULTAH LAKI GUE !
YANG PERLU LU INGET , JANGAN PERNAH HUBUNGIN LAKI GUE LAGI ENTAH SAAT ULTAH DIA ATAU ULTAH ELU ! Dan elu semua MANTAN MANTAN KORBAN DI GENITIN, STOOOOOOOPPP Ladenin ntuh pujangga cinta. Apalagi sampe ngehubungin diye! Sini langkahin dulu kuping gue.
Kalian mantan mantan yang bikin JANIN GUE LEMAH, untung aja gue lagi kagak bunting.
Dan kamu LAKI LAKI PEMUJA, berhentilah memuja wanita wanita itu, atau menjaga hatinya. Cukup aku yang perlu elu jaga hatinya, cukup aku yang elu tanyakan kabarnya, cukup aku yang perlu elu ucapin ulang tahunnya, cukup aku yang elu  bilang cantik dan paling lu sayang. Berubahlah demi gue, jangan perduli hati mereka (wanita/mantan) lagi, jangan obral cinta lagi, jangan obral genit lagi.
Bisakah dalam hidup lu, cuma jadi pemuja gue, bukan pemuja wanita wanita yang tidak ingin kau lukai hatinya ketika lu lukain hati gueh ?! Hah?!?
Perlu gue tampar hati lu biar lu tetep SADAR selamanya !????

Rabu, 11 September 2013

Jawaban keraguan

Ini mungkin tentang aib seseorang, well di setiap aib adalah cobaan dan di setiap cobaan akan ada hikmahnya.
Kisah ini berawal dari kisah yg sangat sempurna, sebut saja kisah jainal dan rasti. Dua orang yang tumbuh dengan cinta yg amat hebat diantara keduanya. Mereka bagaikan pertandingan sepakbola dan komentator selalu lengkap kemanapun acaranya.
Orang memandang mereka cinta sejati, cinta yg saling melengkapi, cinta dua orang gila yg saling mencintai dan menggilai. Mereka tidak pernah terlihat terpisah bahkan satu jam pun, saat terlihat diluaran.
Suatu hari cinta yg tak terkalahkan oleh apapun itu mendapatkan ujian semester tiga.
Jainal adalah pengalaman pertama cinta terbaik rasti, begitupun rasti adalah pengalaman pertama cinta terhebat jainal. Setan menyela di suatu malam sunyi mereka berdua. Jainal dan rasti kehilangan kendali atau kah setan yg mengendalikan segalanya.
Bulan berikutnya Rasti berbadan dua *pergi tamasya ke binaria .... Pulang pulang ku berbadan duaaa....*
Alah malah nyanyi, lanjut.
Pengalaman pertama bagi keduanya itu membuat mereka kebingungan dan menyalahkan satu sama lain.
Ujian itu seperti halilintar yg menyambar angin pantai syahdu di sore hari, kekuatan cinta mereka sebenarnya sedang di uji.
Jainal yg semakin hari berubah semakin dingin, ia ingin pergi tapi tak bisa pergi karena ia tak terbiasa meninggalkan tanggung jawabnya, apalagi untuk wanita yg sangat ia cintai.
Rasti semakin hari semakin mengeluh, ia tersadar satu hal, lelaki yg benar benar mencintainya tidak akan mungkin menyentuh dan merusak wanitanya. Dan dalam lamunannya dia berfikir keras dan menangis, mungkin kah jainal, lelaki pujaannya itu hanyalah orang jahat yg tega menanamkan benih di rahimnya.
Suatu hari keduanya bingung, calon anak pertama ini harus di apakan? Apakah harus di tetaskan sehingga jainal menjadi ayahnya, ataukah digugurkan namun Rasti tidak mau.
Malam panjang itu jadi perbincangan keduanya mencari titik terang.
Jainal : menjadi ayah itu bukan perkara mudah, aku belum siap sayang benar benar belum siap untuk masa depan anak ini nantinya. Bahkan aku pun belum mendapatkan masa depanku, masa depan kita. Aku benar benar tidak mau semua terlalu cepat sayang, aku mohon kamu mengerti
Rasti : aku tahu, aku hanya takut, aku takut semua ini akan menyakitkan, aku tidak mau membunuh apalagi membunuh anak dirahimku sendiri.
***
Percakapan malam itu berakhir tanpa titik terang. Suatu hari kemudian rasti mendapatkan pencerahan. Bahwa sebelum janinnya ditiupkan nyawa, dan masa depan suram kelak anaknya nanti dia berfikir untuk melakukan aborsi.
Esoknya dia menemui jainal, dan dia berkata penuh kelembutan "sayang, sebelum janin ini di hembuskan ruh oleh tuhan, sebelum aku meratapi masa depannya kelak jika ia lahir, aku sudah siap sayang, aku tidak ingin nantinya ia lahir dengan sejuta malu di muka kita"
Jainal tersentak, ia tau aborsi akan sedikit menyakitinya. Lantas jainal memeluk rasti, dengan sangat erat tanpa menjelaskan jawaban iya atau tidak atas pertanyaan rasti. Jainal hanya berkata "aku cuma takut terjadi apa apa sama kamu, aku sayang sama kamu"
Rasti : aku baik baik saja, aku berjanji akan baik baik saja demi kamu sayang.
Ini cuma ujian bagi mereka yg tersentuh tangan syaitan. Semuanya akan berakhir baik baik saja.
Udah gitu aja ceritanya :)
Rasti mungkin ragu dengan jainal, bahwa laki2 yg paling iya cinta adalah yg paling jahat karena merusak hidupnya. Tapi ternyata tidak, tidak ada yg salah dengan jainal, tidak ada yg salah jg dengan pilihan rasti. Laki laki yg mungkin jahat, tidak, dia berbeda, dia berfikir ke depan dan dia sangat bertanggung jawab. Perempuan yg rusak hidupnya bukan karena kesalahan laki lakinya, tapi perempuan yg tidak berfikir maju dan merenungi masalahnya bukan menyelesaikannya.
Kisah ini bisa terjadi pada siapapun, termasuk anda yg membaca ini. Maka dari itu STOP membicarakan kejelekan orang lain jika kita tidak memaknai keadaan sesungguhnya. :)

Kamis, 13 Juni 2013

Nuansa cinta kelas sebelah

Aku suka udara pagi, riuh riuh angin masih sangat segar dan oksigen bergumuk di sekitar tubuh dinginku. Suara kicau kicau burung terdengar masih sangat nyaring, merdu dan memekakan telinga yang sudah jenuh mendengarkan masalah masalah manusia - manusia panas yg tak pernah bersyukur.
Lantai 3, ruang A13 sudah barang tentu berdampingan dengab ruang A12. Langkahku lenyap di balkon lantai 3 depan ruang A13 tanpa merasakan aneh ketika melewati A12.
Sudah 3 bulan aku duduk membisu di kelas ini. Sepi didalam sekerumun orang yang sok pintar dan sok berwibawa.
Jenuh, pagi itu aku tetap di tempatku, balkon depan A13. Mataku melenggang jauh melintasi apa yg bisa ku lihat. Sekerling senyum ramah dari bibir si tampan yg sedang berjalan. Aku tidak pernah melihatnya walau sekali. Aku harus berbuat apa, siapa dia, aku hanya menatap tanpa membalas senyum.
Lepaslah jam jam penatku di kelas ini, dan aku beranjak pergi. Lewat pintu A12 yang terbuka, aku mencuri lirikan untuk sekedar ingin melihat wajah tampan pagi tadi.
Dapat !!! Aku melihatnya tampak biasa, sepperti mahasiswa lainnya, dia duduk, diam dan serius memerhatikan. Sesekali dia tertawa bersamaan orang orang disekitarnya. Biasa.
Pagi beikutnya selepas aku meninggalkan A13, mataku kembali berkeliaran ke A12 lewat 1 papan pintu yang terbuka. Aku mendapatinya lagi sedang berwibawa menyajikan presentasi, aku melihatnya kagum selama 3 detik, oh tidak .... Dia menatap kearahku sambil terus berbicara. Aku malu, aku menunduk, apa yang barusan aku lakukan, oh tuhan mata ini berzina dengan matanya.
Belum ada sedikitpun rasa ingin mengenalnya, bahkan aku tidak memiliki keinginan dan keberanian untuk mengenalnya. Aku hanya takut jika perkenalan itu terjadi akan ada pertemuan pertemuan berikutnya yg lebih menyakitkan. Aku jatuh cinta pada sorot matanya, pada wajah tampannya, pada bayang bayangnya yang belakangan
ini rutin menjenguk malam - malamku.
Jika memang kita tak bisa saling mengenal untuk saat ini, jangan pernah memaksa. Jika tuhan menghendaki, kita akan bertemu lagi.

Rabu, 12 Juni 2013

Sebentuk kisah lalu

Bukan kepergiannya yg ku tangisi, tidak pernah sama sekali. Tapi bisakah aku hidup dengan orang yang tak ku cintai? Andai saja dia disini yang menyanjungku, ah sudahlah, semua sudah tak mungkin, dia sudah pergi tanpa meninggalkan bayangannya sekalipun.
Jarak kita, pekalongan - surabaya, aku dan dia. Terlalu jauh aku dan dia walau untuk menautkan setangkai rindu. Aku bertahan bukan dengan dia yang ku cinta, tapi dengan seseorang yang mungkin tuhan mencatatnya ini takdirku, bersanding dengan orang yg mencintaiku samabseperti dia mencintaiku.
Dulu, aku sering berdoa untuk dia, semoga tuhan menuliskan namanya dalam takdirku. Kenyataannya tuhan memiliki kehendak lain. Seseorang yang tidak pernah aku cintai sedalam aku mencintainya, seseorang yang tidak sesempurna aku mencintainya.
Tuhan, aku memilih bahagia, dan aku selalu berdoa untuk itu. Tapi aku ingin bersama dia, mengapa kau menuliskan nama yang berbeda dengan nama yang aku biasa curhatkan.
Seseorang di sampingku ini, mencintaiku tanpa aku mencintanya. Dia disana yg aku cintai pun sama besar mencintaiku.
Maafkan aku, aku menjalani takdirku. Seseorang yg kini menepukan lengannya di bahuku, aku berjanji takkan pernaahh meninggalkannya sekalipun dia yg kucintai memaksaku berlari jauh. Aku berada dipilihan yg sama, tapi bersama seseorang ini, aku juga bisa mambahagiakan orang di sekitarku.
Dia, hanya sebentuk masa lalu yang menorehkan syahdu manis cintanya di masa lalu.

Minggu, 26 Mei 2013

Untuk Cinta Ini

Untuk cinta ini aku telah memberikan segalanya

Untuk cinta ini aku habiskan semua tangisku

Untuk cinta ini ku bohongi hatiku

Untuk cinta ini aku hanya ingin kamu yang dulu

Semua yang dulu nyata kini hanya jadi kiasan, aku dengan senyum palsuku dengan jeritan hatiku selalu menerima cinta dan perlakuanmu yang bukan seperti keinginanku. Benarkah itu kamu yang mencintaiku, tapi setahuku cintamu tak begitu. Sekarang aku seperti tak melihat kamu, kamu sungguh bukan lagi kamu yang dulu.

Sampai kapan aku menerimamu seperti ini, aku perhatian tapi kamu tidak, aku sakit hati aku sedih aku senang, kamu sudah tidak mau tahu lagi tentang perasaanku. Kamu sedih kamu membentak, kamu kecewa kamu marah – marah, kamu senang aku harus senang, sementara kesenanganmu bukan kesenanganku.

Semenjak kapan kamu berubah seperti ini? Tidak pernah lagi perduli padaku. Aku menangis sepanjang malam, sepanjang minggu ini. Kenapa kamu begini, bosankah? Ataukah ini memang sifat aslimu setelah bertahun – tahun aku dan kamu menjalani kisah ini dengan sangat manis.

Tidak pernah lagi ada assalamualaikum cinta dan waalaikumsalam sayang, tidak pernah lagi ada selamat tidur sayang dan semoga mimpi indah sayang, tidak pernah ada lagi selamat pagi bidadari surgaku dan selamat pagi pangeran tanpa mahkotaku, tidak pernah ada lagi semua yang biasa kamu baitkan dengan manis ke telingaku.

Tidak pernah ada lagi kecup manis kamu di ujung kepalaku, tidak pernah ada lagi ciuman manis yang kamu daratkan di pipiku, tidak pernah ada lagi kecup nakal kamu di bibirku, tidak pernah ada lagi balut hangat dekapanmu, bahkan tidak ada lagi bahu yang senantiasa jadi tempat pelabuhan tangisku dulu.

Kemana kamu yang dulu, aku merindukan kamu, merindukan kita yang semanis dulu. Telingamu sudah tak lagi jadi pendengar keluh kesahku dan kamu pun tak membutuhkan lagi telingaku untuk kamu perdengarkan ocehan lucumu yang membuatku tertawa atau tentang perasaanmu yang selalu kau perdengarkan kepadaku. 

Kamu memilih menyendiri dan bercerita pada sebatang mild kesukaanmu. Kenapa aku bukan lagi pelampiasan perasaanmu, kenapa kamu seperti menganggap aku tak pernah ada.

Apakah kamu bosan? Apakah ada wanita lain yang kembali menjerat hatimu yang sudah aku miliki? Apakah aku terlanjur semakin menua, tidak cantik lagi, tidak seksi lagi, tidak bening lagi, sehingga kamu bosan bersamaku? Setiap pagi kita bertemu, berpapasan, tapi kini tak pernah ada lagi dialog gombalmu yang awali pagiku dengan semangat.

Cinta tak selamanya indah, seperti aku yang harus selalu terus berusaha menerima perubahan – perubahanmu, tanpa ingin kehilanganmu. Cinta memang bisa berakhir kapanpun, begitupun dalam ikatan pernikahan. Tapi cinta juga bisa tumbuh sewaktu – waktu walaupun cinta itu pernah kandas, seperti aku yakini bahwa suatu hari nanti cintamu akan kembali, aku yakin kamu tidak akan pernah pergi meninggalkan aku dengan status janda di ktp ku suatu saat nanti. Aku yakin kamu akan kembali mencintai aku seperti masa – masa indah dulu, di awal pernikahan kita, di masa – masa pacaran kita. :)

Suamiku, jika aku tak baik untukmu, jika aku bukan isteri yang patuh padamu, jika kamu begini karena aku bukan isteri yang tidak taat padamu, maka hukumlah aku dengan hukuman yang pantas untukku. Tapi jika kamu seperti ini karena aku tak cantik lagi, karena ada wanita lain yang menggodamu, maka sudah saatnya aku berhenti patuh padamu, sudah saatnya aku pergi dari imam yang tak bisa membimbingku.

Tapi suamiku, aku percaya aku masih menjadi yang terbaik untukmu, bukankah aku masih selalu patuh padamu. Dan aku masih percaya engkau imam yang baik untuk dunia dan akhiratku, sampai saat ini dan sampai nanti maut memisahkan.

Tentang Masa Lalumu

Tentang masa lalumu aku tidak memperdulikannya, aku tidak pernah ingin tahu bahkan sedikit bertanya kepadamu. Aku tidak ingin kamu menjadi milik masa lalumu, aku juga tidak ingin kau terpuruk di masa lalumu yang mungkin indah menurutmu.

Aku hanya ingin kamu lupakan masa indahmu di masa lalu, karena aku sendiri berjanji untuk selalu berusaha membahahagiakanmu, memberikanmu hari – hari terindah. Hari – hari dewasa kita, aku ingin membawamu pergi jauh – jauh dari cinta masa ingusanmu, cinta yang seharusnya tidak mengubah hidupmu sama sekali, cinta yang seharusnya bisa kamu lupakan dengan mudah, cinta yang seharusnya tidak mengajarkanmu untuk menyakiti perempuan.

Mereka di masa lalumu yang liar, yang lugu, yang polos, yang berkhianat sekalipun tidak akan pernah kamu dapatkan dari aku. Berlarilah ke arahku, dan kita akan berjalan bersamaan, beriringan seolah – olah aku dan kamu terlihat serasi. Walaupun tak sepadan, dan terkadang aku tak yakin kamu bahkan untuk sekedar mau berjalan bersamaku.

Kamu sempurna, dia dimasa lalumu pun sempurna, tampan dan cantik. Jika pun kalian berjalan beriringan tanpa ikatan, orang akan berkata serasi. Tidak dengan aku, ya aku cemburu untuk seperti masa lalumu yang serasi dengan rupa tampanmu. Aku hanya seonggok perempuan rendah yang sama sekali tak serasi denganmu. Aku takut jika aku dan kamu berjalan beriringan, orang hanya akan memandang bahwa kamu punya selera yang rendah. Atau pahit – pahitnya kamu tidak akan pernah bangga berjalan bersamaku bahkan jika ku bandingkan dengan caramu membanggakan ingatan tentang masa lalumu.

Tapi, cukupkan semua ocehan di hatimu tentang masa lalumu. Sayang, semua yang mungkin indah di masa lalumu telah berakhir, bahkan dia sama sekali tidak pernah mengenangmu seperti kamu terlalu dalam mengenangnya.

Sayang, bukalah mata hatimu, tidak ada yang perlu disesalkan dari kisah cinta lugumu, tidak ada yang perlu diungkapkan lagi untuk masa lalumu. Dia telah memiliki dunianya sendiri, lupakanlah, karna aku berjanji akan selalu menjadikan harimu indah dengan ketidaksempurnaanku.

Tumbuhlah menjadi dewasa bersamaku, sama – sama belajar dengan keadaan yang ada bahwa hidup tidak selamanya menjadi kecil, kita selalu tumbuh menjadi tua dan matang. Ukir masa depanmu dangan namaku, nama yang bahkan tidak indah sama sekali.

Sayang, jika hatimu terus memilih gusar dengan masa lalumu, akan berapa wanita lagi kamu jadikan pelampiasan? Sayang, jika dulu kamu pernah dengan sangat mencintai masa lalumu itu, bisakah kamu berikan itu juga padaku, atau mungkin lebih? Jika dulu kamu begitu menjaga hati dia dimasa lalumu, bisakah kamu menjaga hatiku juga seperti itu atau mungkin lebih dari itu?

Sayang, aku selalu menyadari kekuranganku, aku selalu tidak bisa berbuat seperti yang kamu mau, aku selalu salah menyampaikan perasaanku, semua itu hanya karena aku ingin kamu tetap disini, percayalah sesungguhnya aku hanya ingin memberikanmu yang terbaik. Meski dengan rendah dan sangat tidak pantas untukmu, aku berharap kamu tidak akan pernah menginjakku, aku berharap kamu mencintai aku seperti aku mencintai kamu, yang maha tampan dan si buruk rupa yang berharap harinya berjalan beriringan.


***

Kamis, 23 Mei 2013

Pangeran Tanpa Mahkota part3

Bulir – bulir tangis bidadari sudah mulai terasa, begitu sewaktu kecil ibu bercerita bahwa hujan adalah tangis seorang bidadari yang kesepian. Malam ini bulan tidak begitu kelihatan gara – gara awan hitam yang semakin membuat malam ku mencekam.

Malam ini memang terlalu gelap untukku, jika saja tidak ada dia. Malam ini dingin dan hampa tanpa taburan bintang. Jam sudah terlalu cepat berputar, tak ada dia yang aku tunggu sejak senja tadi. Rintik rintik kecil menyembul diantara tanah hingga bau harum bumi mulai bisa aku cium. Malam ini gelap  segelap – gelapnya.

Petir sudah membeludak diantara awan – awan hitam itu di langit, ketakutan yang aku rasa embuat aku lebih memilih terduduk menyempit mencari kehangatan. Dalam alunan hujan aku membayangkan sosoknya, tiap pelukan hangat yang mungkin bisa menemani mala mini yang nyatanya tidak kudapatkan malam ini.

Sudah pukul delapan dan dia pun belum datang, hingga aku putus asa bahwa dia memang tak datang. 

Namun, tiba – tiba pintu terbuka, seseorang dengan berlumuran air hujan tengah menggigil dan langsung ku berikan handuk kering lantas aku persilahkan dia mengeringkan badannya.

Dia telah hadir, seseorang yang sejak tadi aku tunggu di malam minggu ini. Usai mengeringkan badannya dan mengganti pakaiannya dia duduk disampingku, dengan lembut dia merangkul aku, meyakinkan bahwa dia akan membuatku nyaman di hujan kali ini, yang membuatku takut dan sepi.

Hujan semakin deras, aku semakin dibalutnya dengan hangat. Malm ini aku tak begitu sepi seperti malam sebelumnya, sebelum aku memilikinya. Tanpa malu tanpa ragu aku mencium bibirnya yang manis itu. Aku dan dia berada di malam panjang yang hangat, mungkin hujan kali ini bidadari bukan menangis karena kesepian, mungkin dia tengah menangis karena cemburu menyaksikan aku memadu rasa dengan pangeran tanpa mahkota itu.

Pangeran Tanpa Mahkota part2

Pagi putih masih dengan selimut kabut, aku sudah terduduk di kelasku belum tepat pukul tujuh. Semalam masih terasa sisa basah dan wangi tanah akibat hujan. Hiruk pikuk kampus belum begitu padat, udara sesejuk ini orang – orang pasti masih terbuai dengan hangat selimut dan mimpi diatas bantal. Akupun serasa masih merindukan kasur. Mataku masih sembab seperti mata panda, tertinggal sisa begadang semalam, mengerjakan tugas. Oh tidak, mengerjakan sesuatu yang tak perlu untuk di kerjakan maksudku, mengingat kejadian beberapa waktu sebelum aku tertidur.

Jenuh, lama jika harus menunggu putaran jam yang terasa lebih lama dari biasanya, akupun keluar kelas, duduk di teras kampus menanti apa entah yang harus dinanti. Ketika sosok jangkung laki – laki yang masih ku ingat dalam memoriku. Terutama sejak malam tadi.

Tapi dia tidak melihat bahkan melirikku. Dia duduk jauh bersama teman – temannya. Ada yang berdegup setiap aku merasakan kehadirannya. Ada yang aneh. Tatapan matanya malam tadi yang membuat aku terbang berkhayal melintasi fantasi, mata yang dengan tajam menusuk hatiku, menatap memancarkan nafsu yang menggebu. Pagi ini aku tak melihat mata itu lagi.

Aku sengaja menggeser posisi dudukku di teras, agar lebih dekat untuk memandangnya. Mencuri perhatian dengan diam dan gelisah yang tidak karuan.

Aku mencium harum badannya dalam radius satu meter itu, yang ketika malam tadi, aku mencium aromanya tanpa jarak satu senti pun. Tangan jenjangnya yang semalam tadi menggenggam hangat tanganku, pagi ini membalut hangat dengan sebatang mild bersulut api. Ruang dadanya yang tak begitu lebar dan bukan maskulin namun memberi kesan ramah yang malam tadi memberi kehangatan dalam balut tubuhku, pagi ini terbungkus rapi dengan kemeja ungu garis – garis putih. Dagunya  yang mengangkat seolah memberi kesan angkuh. Pipinya, lehernya yang jenjang, hidungnya yang mancung dan rambutnya yang tidak begitu gondrong dan tidak begitu rapi, dia semakin terlihat tampan pagi ini seperti malam tadi. Bibirnya yang sesekali mengecup rokok di jemarinya, yang malam tadi begitu manis ketika aku merasakannya. Pagi ini dia berbeda, dia tidak menoleh sedikitpun ke arahku, lamaaaa dan lama ……..

Aku pergi ke kelas dengan gusar, dengan membuang perhatianku, menggerutu di dalam hatiku. Bertanya – Tanya apakah dia telah gampang melupakan malam tadi. Malam yang menurutku paling manis, ketika dia menghangatkan aku, membasuh haus sisi liarku. Apakah dia seperti itu pada setiap wanitanya? Ah sudahlah.

Dua jam yang aku lalui di kelas dengan gusar, konsentrasiku hilang selalu terpikir pada sikapnya pagi tadi yang tak seramah dan semanis malam tadi. Kelas sudah kosong, aku pun beranjak menuju teras kembali dan berharap menemukan laki – laki itu di antara tatapanku.

Sejenak aku duduk, menunggu, berharap dan tak jua terlihat laki – laki itu. Bersiap beranjak pergi, aku menuju satu rumah berwarna biru laut itu, terdiam mengamati seseorang yang mungkin saja berada disitu. ,masih tentang laki – laki itu, tentu saja aku mengamati laki – laki itu. Dia pun datang, mempersilahkan. Aku pun menurut.

Di tempat duduk itu, aku diam menggerutu di dalam hati, mimik wajahku menunjukkan aku kesal. Dengan seramah malam tadi laki – laki itu bertanya, “Mitha kamu marah? ….”

“tidak”

“loh kok sensi gituh, aku punya salah?”

“kenapa tadi tidak menatapku, menyapaku mungkin?”

“oh gara – gara tadi pagi ….”

“tadi aku  nunggu kamu, tapi kamu malah asik sama temen – temen kamu, pura – pura gak kenal sama aku? Tadi aku natap kamu”

“iya aku tau tadi kamu pasti nunggu aku, dan aku tau kamu natap aku”

“kenapa gag natap balik?”

“gag selalu tatapan dibalas dengan tatapan mitha”

“lalu kenapa? Takut ada wanita lain yang menyukaimu? Kamu tidak ingat kejadian semalam?”

Tangan lembutnya meraih tubuhku, memeluk hangat amarahku dan dia berkata,

“mitha sayang …. Tidak selalu jika aku cuek berarti aku tidak ingin menatapmu, aku melihatmu mengingat semua yang terjadi semalam, hal yang masih membuat aku rindu kasih sayang kamu. Kamu wanita satu – satunya yang menyukaiku bahkan mencintaiku, begitupun aku hanya mencintai kamu, aku rangga hermawan, dan aku ingat siapa orang yang selalu mendamaikan hatiku”

Pelukan dan belaian ramah dirambutku itu mencairkan segala gusarku. Entah apa yang terjadi pagi tadi, alasan apa yang membuat dia kadang – kadang cuek dengan keberadaanku, aku selalu percaya bahwa aku selalu ada di hatinya. Tidak semua laki – laki menunjukkan perasannya lewat sikap dan perkataan.

Pangeran Tanpa Mahkota

Ada sekitar 5397 kata – kata yang mengungkapkan suatu rasa cinta. entah benar atau tidak, jumlah tersebut adalah jumlah dari kata – kata yang pernah aku baca, tentang cinta. Bertemu sesosok laki – laki yang mampu mengahangatkan setiap getir rasa haus kasih sayang yang selama ini aku rasakan. Dia di sekitarku, aku mampu melihatnya kapan pun jika aku sadar untuk melihatnya.

Setumpuk novel cengeng yang tentu bukan kepunyaanku, kisah – kisah yang hanya aku baca sebagai pengisi kosong waktu mubadzirku. Halusinasi tentang sesosok pujangga baik hati dan tampan selalu beriringan berjalan – jalan dalam imajinasiku selepas bergelayut kantuk dengan novel – novel romance itu.

Jadikan nyata di hadapanku siapapun dia yang datang pada waktu ini ketika aku tengah benar – benar berada di pusaran jenuh dan kalut dalam perasaan sepi, akan aku berikan padanya seputas cinta yang tak pernah terhenti dan kasih sayang murni yang tak akan berganti hati.

Maka tuhan datangkan dia , laki – laki yang menyeruakan keramaian dan warna – warni kenyamanan di setiap sekat – sekat detik di hidupku. Bersahabat dengan rasa yang orang sebut itu cinta, membuat semua kehidupan datarku berubah. Semenjak aku merasakan kehadirannya di samping hatiku, di gandengan tanganku, di sela tenggorokanku dan di hela nafasku, bahkan nadiku merasakan nadinya, sejak saat itu hatiku spontan mencintainya.

Dari jutaan kata yang pernah aku sampaikan pada laki – laki sebelum dia, sungguh aku hanya terpaku pada seonggok pangeran tanpa mahkota itu yang datang menolong aku yang jatuh terlalu jauh dari rasa yang sebenarnya menyenangkan, cinta.

Tabir cinta biarlah selalu bersuara di hatiku seketika aku menatap matanya. Biarkan aku merasakan kehadiran dari setiap desiran pompa darahnya, selalu.